Dear : calon istriku
Waktulah yang akan
menjawab sebuah penantian panjang ini
Ku slalu berdoa
kepada sang pemberi hidup untuk segera dipertemukan deganmu wahai kekasihku
Namun apa daya aku
hanyalah seorang manusia yang hanya bisa memohon kepada sang ilahi
Jika kau berada
ditempat yang jauh disana ku kan rela tuk menanti
Namun semua itu
bukanlah hal yang mudah seperti membalikan telapak tangan
Butuh sebuah
pengorbanan dan perjuangan lebih untuk bisa kesana
Namun ku isi hari-hariku
dengan belajar dan memahami arti hidup yang sebenarnya
Agar disaat nanti
kita bertemu aku sudah siap tuk menjadi imam dan pemimpin keluargamu
Kuhabiskan waktuku
untuk memperbaiki diri mengaharap sang ilahi mengerti
Bahwa ketika usiaku
dua puluh lima tahun nanti engaku telah rido akan janji suci kami
Untuk engaku yang
masih jadi misteri ingatlah namaku disetiap tidurmu
Dan yakinlah bahwa
inilah yang terbaik untuk kita lakukan saat ini
Berjauhan, tanpa
komunikasi, saling percaya pada satu komitmen yang telah kita sepakati bersama
Dalam sebuah janji
ikatan Ta’aruf aku percaya
Saling memperbaiki
diri dan konsisten terhadap satu cita bersama
Ikatan pernikahan kan
menanti disaat kita telah siap untuk hidup bersama tanpa campur tangan keluarga
Ku percaya hidup
bersama dirmu ku kan bahagia karena satu cita kita
Membangun keluarga
suci berlandaskan firman ilahi dan sunah nabi
Anak kita nanti pasti
kan mengerti betapa hidup ini tiada arti
Kecuali hanya
beribadah dan mengaharap sang ilahi menunjukan kekuasaannya nanti
Untuk calon istriku
baik-baik disana, doaku selalu mengiringi langkahmu
Kuyakin tuhan kan
mempersatukan kita dalam sebuah ikatan suci ikatan pernikahan
Ttd, Iwan Rusliyanto
Ra mejajii
BalasHapusiya dong bang semangat yah mencari kisah hidup
BalasHapus