Sponsor

Selasa, 09 Agustus 2016

Sebuah Harapan untuk Satu Tujuan

Dear : calon istriku



Waktulah yang akan menjawab sebuah penantian panjang ini
Ku slalu berdoa kepada sang pemberi hidup untuk segera dipertemukan deganmu wahai kekasihku
Namun apa daya aku hanyalah seorang manusia yang hanya bisa memohon kepada sang ilahi
Jika kau berada ditempat yang jauh disana ku kan rela tuk menanti
Namun semua itu bukanlah hal yang mudah seperti membalikan telapak tangan
Butuh sebuah pengorbanan dan perjuangan lebih untuk bisa kesana
Namun ku isi hari-hariku dengan belajar dan memahami arti hidup yang sebenarnya
Agar disaat nanti kita bertemu aku sudah siap tuk menjadi imam dan pemimpin keluargamu
Kuhabiskan waktuku untuk memperbaiki diri mengaharap sang ilahi mengerti
Bahwa ketika usiaku dua puluh lima tahun nanti engaku telah rido akan janji suci kami
Untuk engaku yang masih jadi misteri ingatlah namaku disetiap tidurmu
Dan yakinlah bahwa inilah yang terbaik untuk kita lakukan saat ini
Berjauhan, tanpa komunikasi, saling percaya pada satu komitmen yang telah kita sepakati bersama
Dalam sebuah janji ikatan Ta’aruf aku percaya
Saling memperbaiki diri dan konsisten terhadap satu cita bersama
Ikatan pernikahan kan menanti disaat kita telah siap untuk hidup bersama tanpa campur tangan keluarga
Ku percaya hidup bersama dirmu ku kan bahagia karena satu cita kita
Membangun keluarga suci berlandaskan firman ilahi dan sunah nabi
Anak kita nanti pasti kan mengerti betapa hidup ini tiada arti
Kecuali hanya beribadah dan mengaharap sang ilahi menunjukan kekuasaannya nanti
Untuk calon istriku baik-baik disana, doaku selalu mengiringi langkahmu
Kuyakin tuhan kan mempersatukan kita dalam sebuah ikatan suci ikatan pernikahan

Ttd, Iwan Rusliyanto



2 komentar: